230102019_Maulana Aditya_RAID 0

 

Maulana Aditya

23102019

S1 Informatika

TUGAS AOK

 

            Sebelum memulai pada materi RAID 0, mari kita review terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan RAID, jadi RAID (Redundant Array of Independent Disks / Redundant Array of Inexpensive Disks ) adalah Penggunaan beberapa drive untuk meningkatkan kecepatan dan/atau keamanan data. Teknologi RAID menggunakan cara penumpukan data menggunakan perangkat lunak dan unit perangkat keras RAID yang terpisah. Raid pertama kali diperkenalkan oleh Randy Katz, Garth A. Gibson, dan David A. Patterson dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat pada tahun 1987. Raid dibagi dalam beberapa skema yang disebut RAID Level. Awalnya hanya ada lima buah level, tapi terus mengalami perkembangan dengan menggabungkan beberapa level yang berlainan dan hingga kini terdapat sepuluh level

Pada pembahasan kali ini, saya akan lebih memfokuskan pada RAID 0 atau RAID pada level paling awal namun sampai saat ini masih sering digunakan. RAID 0 menggunakan metode Stripping yaitu membagi kinerja antara dua atau lebih hard disk untuk mengolah sebuah data di saat yang sama pada beberapa drive. Penggunaan RAID 0 ini memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihannya adalah meningkatkan kecepatan input/output dan kapasitas yang bisa digunakan sebesar 100% sebagai contoh, jika memiliki 2 buah disk masing – masing sebesar 5TB maka kapasitas yang bisa digunakan sebesar 10TB. Sedangkan kekurangannya adalah tidak ada redundancy atau cadangan sehingga jika ada data yang hilang maka akan hilang selamanya dan jika salah satu drive rusak maka semua data akan hilang. Level RAID 0 ini sering digunakan non-critical system yang mengutamakan kecepatan seperti video editing atau 3D rendering.

 

TUTORIAL RAID 0

        1. Persiapkan Hard Drive (setidaknya 2 hard drive yang memiliki kapasitas yang sama atau mendekati)

        2. Pasang Hard Drive (pasang menggunakan kabel yang sesuai)

        3. Masuk ke BIOS (masing – masing motherboard memiliki cara yang berbeda)

        4. Aktifkan RAID di BIOS (cari opsi untuk mengaktifkan RAID atau AHCI. Aktifkan opsi ini dan simpan perubahan sebelum keluar dari BIOS.)

        5. Instalasi Sistem Operasi (Jika Anda memiliki sistem operasi yang sudah terinstal, Anda mungkin perlu menginstal ulang sistem operasi untuk mendukung RAID 0. Ini karena pembuatan RAID 0 memerlukan pengaturan awal yang berbeda dengan drive tunggal.)

        6. Konfigurasi RAID 0 (sistem operasi terinstal, masuk ke utilitas manajemen RAID yang disediakan oleh motherboard, Di dalam utilitas RAID, cari opsi untuk membuat RAID dan pilih RAID 0. Ikuti petunjuk untuk menambahkan hard drive yang ingin Anda masukkan ke dalam array RAID 0.)

        7. Format RAID Volume (setting sesuai kebutuhan)

        8. Selesai


https://informatika.itsk-soepraoen.ac.id/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas AOK Project Arduino Kelompok 1

Tugas AOK Komponen Arduino